barbareto.com | Lombok Tengah – Setelah ditunggu begitu lama, akhirnya H. L. Pathul Bahri Bupati Lombok Tengah melantik beberapa pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan ke depannya. Pelantikan dilakukan di Kantor Bupati pada hari Rabu (24/11/2021).
Saat ini Lombok Tengah memiliki pekerjaan rumah yang begitu serius dalam infrastruktur dasarnya terutama bidang kesehatan.
Untuk itu itu, pemilihan orang yang tepat terkait benar-benar dibuktikan oleh Bupati Lombok Tengah.
Salah satu Analis Kebijakan dari Lombok Research Center (LRC) Maharani mengatakan bahwa di Bidang Kesehatan dasar, banyak yang menjadi pekerjaan rumah bagi Lombok Tengah.
Dan masih harus memerlukan kolaborasi bersama dalam memecahkannya. Dikarenakan ini menyangkut generasi bangsa dan penerus bangsa.
Baca juga : Calon Kadis Dikes Loteng Harus Berpengalaman dan Profesional di Bidangnya
Permasalahan stunting dan gizi buruk yang ada di Lombok Tengah masih terbilang cukup tinggi. Yaitu masih berada pada angka dua digit.
Dengan melihat latar belakang Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah yang baru yaitu dr Suardi, yang selama ini memang sangat ahli dibidang kesehatan dasar, maka peneliti dari LRC ini mengapresiasi keputusan Bupati Lombok Tengah tersebut.
“Pemilihan orang yang ahli didalam bidangnya, akan mampu mengatasi permasalahan dasar kesehatan di Lombok Tengah,” ungkap Maharani.
Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masuk ke dalam enam daerah dengan kasus anak stunting tertinggi di NTB, bahkan secara nasional dengan persentase sekitar 27,79 persen.
Itu artinya ada sekitar 20 ribu lebih anak usia hingga 5 tahun di daerah ini yang mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang. Yang bisa berdampak pada kualitas anak di masa yang akan datang.
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi/Anak (AKB) serta stunting di Lombok Tengah (Lotim) masih menempati peringkat kedua tertinggi se NTB.
Jumlah kasus AKB di Loteng mencapai 113 kasus dari 516 kematian di Provinsi NTB. Sementara AKI maternal angkanya mencapai 13 kasus kasus dari 97 kasus di Provinsi NTB.
Tiga persoalan besar di sektor kesehatan itu menjadi persoalan besar di Lombok Tengah. Terkait kondisi ini bupati Lombok Tengah memberikan perhatian yang sangat serius terhadap beberapa permasalahan kesehatan dasar tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat tim koordinasi dengan menggandeng Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).
Bupati Lombok Tengah menegaskan dalam beberapa kali pertemuan penting bersama para stakeholder, Pemkab Loteng berkomitmen untuk menekan AKI, AKB dan stunting.
Salah satu upaya yang menjadi bagian dari komitmen pemerintah adalah melakukan digitalisasi kesehatan dalam upaya menurunkan AKI, AKB dan stunting.
Bupati memastikan tahun 2022 akan memberikan perhatian serius dalam kebijakan anggaran.
Di karenakan program penanganan kesehatan khususnya penekanan AKI, AKB dan stunting ini akan dijadikan prioritas.
“Semoga kedepannya, dengan sudah dilantinya kepala dinas yang baru akan mampu mengaplikasikan apa yang menjadi permasalahan di Lombok Tengah dan mampu menterjemahkan apa yang menjadi keinginan Bupati. Ini untuk masyarakat Lombok Tengah,” tutup Maharani.