20.7 C
Lombok
Minggu, September 22, 2024

Buy now

Strategi UMKM di NTB Bertahan di Masa Pandemi

Oleh : Maharani

Wabah virus corona Covid-19 membuat sektor ekonomi dan dunia usaha di Indonesia terpukul. Banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) susah payah menghadapi bisnisnya yang terhambat, bahkan mungkin tak mampu bertahan. 

Begitu juga yang terjadi dengan para palaku UMKM di Nusa Tenggara Barat (NTB). Apalagi NTB masih menggantungkan pertumbuhan ekonominya dari sector pariwisata. Beberapa sektor yang sangat terpukul akibat Covid-19 ini, di mana di dalamnya ada UMKM, adalah pertama, sektor pariwisata (tourism and travel), sektor penerbangan, sektor perdaganagn eceran, cuma minus pedagang yang menjual consumer goods. Kedua, sektor migas, otomotif, logistik, dan lainnya.

Secara Nasional, Pemerintah Pusat menyiapkan Rp150 triliun akan difokuskan untuk membantu sektor ini. Aturan ini teruang dalam POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Counter Cyclical. Restrukturisasi kredit/pembiayaan yang dilakukan antara lain dengan memberikan penundaan keringanan pembayaran angsuran melalui program restrukturisasi bagi kredit/pembiayaan leasing dengan jangka watu 1 tahun.

Dan kebijakan stimulus itu antara lain penilaian kualitas kredit/pembiayaan dana lain hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/ atau bunga untuk kredit hingga Rp10 milliar. Pihak bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit/pembiayaan tanpa melihat batasan plafon kredit atau jenis debitur, termasuk UMKM.

Lantas, bagaimana jurus UMKM menghadapi kondisi yang menantang akibat Covid-19?.

Hingga triwulan ketiga tahun 2020, kondisi perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat  terus membaik. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan ekonomi NTB yang tumbuh positif 3,01% (qtq) pada triwulan III-2020 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Bahkan menurut Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, secara year on year sepanjang 2020 perekonomian NTB diprakirakan akan tumbuh positif di kisaran 0,2% sampai dengan 0,6% (Bank Indonesia Perwakilan NTB).

Kondisi ini memberikan optimisme bahwa perekonomian NTB dapat terus bergerak positif walaupun dalam masa pandemi Covid-19.

Pada tahun 2021 ini, ekonomi NTB juga diperkirakan tumbuh sebesar 3,8% (yoy) s.d. 4,2% (yoy). Indikator terjaganya perekonomian NTB juga bisa dilihat dari inflasi NTB pada bulan Oktober 2020 masih di koridor yang baik yaitu 0,51 % (yoy), lebih rendah dibanding inflasi nasional yang sebesar 1,50% (yoy). Untuk keseluruhan tahun 2020, inflasi diprakirakan akan tumbuh di kisaran 0,4% s.d. 0,8%. Sedangkan pada tahun 2021, inflasi diprakirakan akan berada di kisaran 3+1 %.

Ada beberapa strategi yang harus dimiliki oleh para pelaku UMKM untuk dapat bertahan, bahkan mampu memberikan pertumbuhan yang positif dimasa pandemi ini yaitu :

Digital Marketing

Kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring social harus dilakukan saat ini, terutama dimasa Vandemi ini. Seperti memasarkan produk melalui instagram, facebook, twitter dan masih banyak lagi. Selain itu pemasaran digital juga bisa dilakukan pada e-commerce dan banyak media lainnya.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga menjadikan digital marketing harus dapat dipahami dan dipelajari oleh UMKM. Penelitian (Hendrawan et al., 2019) menyatakan digital marketing berpengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70% Pengusaha kreatif mengatakan digital marketing akan menjadi platform komunikasi utama dalam pemasaran, dan offline store akan menjadi pelengkap, dikarenakan kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen. 

Ada beberapa bentuk pemasaran digital yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM untuk dapat melakukan pemasaran produk adalah sebagai berikut : (1) Publikasi video dan foto produk di akun sosial media secara intensif. Penggunaan sosial media juga disesuaikan dengan segmen produk yang kita miliki. (2) Memanfaatkan facebook ads, instagram ads, twitter ads, google disply network dll yang dapat dengan mudah diakses melalui sosial media dan dapat menjangkau konsumen dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelmnya. (3) Membuat video produk pemasaran yang ditayangkan melalui sosial media atau melakukan live promosi produk. Strategi ini jika dilakukan dengan benar akan berpengaruh positif terhadap bisnis. (4) Melibatkan konsumen didalam pemilihan produk, melakukan edukasi dan pengenalan terhadap kualitas produk secara intensif di akun media sosial dan menggunakan kata-kata kreatif dan menggunakan hastag (#) agar lebih mudah ditemukan konsumen. 

Melakukan perbaikan kualitas produk dan kualitas serta jenis layanan.

Ditengah Pandemi covid-19 ini, konsumen lebih berhati-hati dalam menggunakan barang dan jasa dan terjadi penurunan kepercayaan konsumen terhadap barang dan jasa yg dijual oleh pelaku usaha. Selain itu keterbatasan konsumen dalam melakukan pembelian langsung juga berdampak pada berkurangnya secara signifikan jumlah pembelian konsumen.

Untuk itu pelaku UMKM harus melakukan perbaikan kualitas produk untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan secara intensif mengkomunikasikan terhadap kualitas produk. Penelitian (Lestari & R, 2019) dan (Tripayana & Pramono, 2020) menyatakan bahwa peningkatan kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan dalam membentuk kepuasan konsumen dan menciptakan loyalitas konsumen bagi pelaku UMKM. Untuk itu pelaku usaha dalam masa pandemik covid-19 ini perlu untuk memperhatikan dimensi kualitas produk dan memperbaiki produk mereka untuk dapat semakin menambah kepercayaan konsumen. 

Untuk itu penting untuk UMKM melakukan perbaikan kualitas produk secara berkala dengan menyesuaikan kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Bentuk peningkatan kualitas produk yang bisa dilakukan adalah melakukan kontrol mutu produk lebih detail dan menjamin kebersihan dan keamanan produk. Selain itu pelaku UMKM dapat menyesuaikan ketahanan produk dan kemasan karena penjualan sekarang lebih sering menggunakan penjualan secara online sehingga daya tahan dan keamanan produk harus lebih ditingkatkan. Selain peningkatkan kualitas produk, pelaku UMKM juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah jenis pelayanan seperti pesan antar dan pelayanan pembelian melalui online dan dengan menggunakan hotline layanan khusus terkait penjualan yang dapat dengan mudah diakses konsumen.

Untuk jasa, pelayanan bisa di kembangkan dengan melalui media online dan menggunakan aktifikatas layanan menggunakan daring sehingga bisa lebih efektif dan bisnis bisa berjalan seperti biasa.Pelayanan yang baik akan dapat membentuk kepercayaan konsumen sehingga dapat menciptakan kepuasan pelanggan dan membentuk loyalitas konsumen. Pada masa pandemik ini, kepercayaan konsumen menjadi salah satu faktor penting dalam keberlangsungan usaha

Melakukan pemasaran hubungan pelanggan (customer relationship marketing) untuk menciptakan kepercayaan konsumen dan menumbuhkan loyalitas pelanggan.

Dimasa Pandemi ini, pelaku UKM sebaiknya tidak hanya berfokus pada menjaring pelangan baru tapi harus mempertahankan produk dan menjaga pelangan yang sudah ada, menciptakan kepuasan pelanggan hingga akhirnya menciptakan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal tidak akan berpindah ke yang lain karena sudah memiliki kepercayaan terhadap produk kita. 

Salah satu cara pelaku UMKM untuk dapat bertahan di tengah menurunnya geliat bisnis adalah dengan melakukan pemasaran hubungan pelanggan (customer relationship marketing). Customer relationship marketing adalah sebuah konsep strategi pemasaran yang berupaya menjalin hubungan jangka panjang dengan para pelanggan, yaitu mempertahankan hubungan yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan yang dapat membangun transaksi ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan. 

Selain itu pelaku usaha yang berani mengambil resiko, sudah memiliki pengalaman dalam bisnis dan fleksibel terhadap bisnis, dapat meningkatkan jejaring dan menumbuhkan kepercayaan dari konsumen, sehingga konsumen akan bertahan. 

Pelaku usaha dapat menunjukkan kepedulian yang juga bertujuan dalam memasarkan produk. Contoh cara membangun pemasaran hubungan pelanggan dengan cara meningkatkan empati atas wabah ini seperti memberikan promo atau skema free produk untuk kurir yang melakukan delivery service, menyisihkan sebagian pendapatan dari penjualan produk produk untuk orang-orang yang membutuhkan. 

Cara seperti ini juga dapat membangun kepercayaan konsumen dan adanya customer bonding.Jadi saat pandemik ini kita pelaku UMKM tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun membangun hubungan pemasaran konsumen dengan menunjukkan kepedulian dan hal positif yang dilakukan pelaku usaha.Selain itu pelaku UMKM juga dapat menjalin komunikasi dengan pelanggan di berbagai media promosi dan e-commerce yang dimiliki secara intensif, seperti menjawab keluhan penjualan atau menjawab respon baik dari konsumen, hal ini juga menciptakan customer engagement yang positif.

Semoga dengan semakin membaiknya dunia pariwisata di NTB kedepannya akan memberikan pengaruh yang positif juga kepada dunia usaha. Dan semoga dengan akan berlangsungnya pergelaran event skala internasional yaitu pergelaran motor GP nanti di kawasan ekonomi khusus (KEK) mandalika, akan menjadikan dunia pariwisata di NTB dan di Indonesia semakin cerah.

Penulis adalah Peneliti Lombok Research Center (LRC)

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles