Mataram-NTB. barbareto.com – Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi, MA menyebut jika selama ini Negara Israel hanya memanfaatkan beberapa kutipan ayat di dalam Kitab Taurat untuk dijadikan sebagai refrensi merebut tanah di Negara Palestina.
“Mereka berusaha untuk memanfaatkan sentimen keagamaan dengan menggunakan beberapa ayat di dalam Taurat,” katanya dilangsir melalui video yang diunggah oleh akun youtube Hubbul Wathan TV. (15/5/21)
TGB juga menyebut bunyi ayat di dalam Kitab Taurat itu ialah “Dan aku akan berikan kepada keturunanmu wahai Ibrahim tanah yang dijanjikan, antara nil dan furat,” kutipnya sembari mengatakan kira-kira yang diartikan oleh mereka yakni tanah yang berada Negara Palestina dan sekitarnya.
Lalu, menurut TGB, itulah ayat yang di jual oleh orang-orang di Negara Zionis Israel kemudian dimanfaatkan untuk membentuk sebuah Negara.
“Ketika difahami ayat itu, mulailah mereka mengincar Palestina,” pungkas Pria yang juga sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) itu.
Awalnya, kata TGB berdasarkan fakta sejarah jika terbentuknya Negara Israel tersebut semata-mata hanya karena ide politik. Dan hal itu menurutnya tidak ada kaitannya dengan ajaran Yahudi.
“Dulu ada namanya Theodor Herzl, yang mempunyai cita-cita untuk mengumpulkan orang-orang yahudi yang terserak di mana-mana. Dan membuat Negara sendiri untuk mereka, itu ide dasarnya,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, sekumpulan orang tersebut akhirnya mencari tempat untuk dijadikan sebuah Negara. Beberapa tempat dijadikan sampel untuk di tempati oleh mereka awalnya di Kongo, kemudian Uganda, dan pernah juga di Argentina.
“Namun mereka selalu bermasalah, ketika disini bermasalah, disana bermasalah. Akhirnya mereka berusaha memanfaatkan sentimen beragama,” terangnya.
Maka dari itulah, Ia menegaskan bahwa persoalan merebut tanah di Negara Palestina itu ialah murni ide politik bukan dari anjuran Agama.
“Kata mereka yuk kita rebut palestina menggunakan ayat ini, maka mereka bangunlah sentimen agama. Itulah awal terjadinya, jadi kata Palestina itu mereka muncul bukan dari awal tapi di akhir setelah mereka nggk berhasil dimana-mana. Itu sejarah,” tegasnya. (gok)