Jakarta-Indonesia. BARBARETO – Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp6,53 triliun bertepatan dengan dimulainya puasa Ramadhan 1442 H.
“Pencairan bantuan ini untuk tahap II, kebetulan Bulan April, jadi bertepatan dengan awal puasa,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis. (20/4/21)
Bansos Rp6,53 triliun itu, lanjut Mensos, menyasar 9.074.584 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Dengan pencairan bantuan PKH, diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga di Bulan Ramadhan lantaran pengeluaran di bulan ini, umumnya, cenderung berbeda dengan hari-hari biasa.
“Bulan puasa pengeluaran akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan sahur, maupun berbuka puasa, untuk beli takjil atau beli makanan tambahan lainnya,” ungkapnya.
Pencairan bansos PKH, juga diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi, “Semakin banyak uang yang beredar, semakin tinggi daya beli masyarakat,” papar mantan Walikota Surabaya dua periode itu.
Kalau daya beli meningkat, dikatakan Risma, maka pedagang kecil juga akan terkena dampaknya. Dagangan laku dan para pedagang mendapatkan untung.
Dalam pencairan bansos, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara). Bansos disalurkan langsung melalui rekening masing-masing KPM PKH.
“Mereka bisa mencairkan (bansos) di ATM bersama, e-warong, dan agen-agen bank yang ditunjuk oleh bank penyalur,” pungkas Mensos Risma.
Berdasarkan data dari Direktorat Jaminan Sosial Keluarga (JSK) Kementerian Sosial, alokasi anggaran bansos PKH tahun 2021 sebesar Rp28,71 triliun dan telah disalurkan dua tahap sebesar Rp15,35 triliun yaitu pada Bulan Januari 2021 sebesar Rp6,82 triliun dan Bulan April Rp6,53 triliun. (gok)