Sabtu, Juli 12, 2025
BerandaBerita TerbaruRusak Aset Desa, Kontraktor Pembangunan Jembatan di Desa Lantan Disebut Tak Kooperatif 

Rusak Aset Desa, Kontraktor Pembangunan Jembatan di Desa Lantan Disebut Tak Kooperatif 

Lombok Tengah, Barbareto.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Lantaran kecamatan Batukliang Utara marasa dirugikan atas proyek pembangunan jambatan yang dikerjakan PT Imam Karya dengan nilai Proyek Rp 6,1 miliar. Jembatan tersbut dibangun dengan panjang 80 meter.

Kepala Desa Lantan, Erwandi mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut pihak kontraktor tak pernah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat, bahkan Irwandi menyampaikan komplain atas pengerjaan proyek tersbut karena ada aset yang dikorbankan seperti  infrastruktur desa mulai dari kolam renang dan akses jalan area proyek rusak. Sehingga dalam hal ini pihaknya meminta pihak PT agar kooperatif. 

“Disisi lain adanya pembangunan jambatan masyarakat merasa dibantu tapi disisi lain pihak desa dirugikan karena adanya pengerusakan jalan dan kolam. Kita minta pihak yang bersangkutan untuk bisa diperbaiki,” katanya. 

Menyangkut masalah ini, pihaknya mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan pihak kontraktor, sehingga apa yang menjadi keluhan terkait proyek ini tak bisa ditanggapi. 

Diketahui proyek jambatan yang menghubungi Desa Lantan dan Desa Karang Sidemen ini pelaksanaannya sejak bulan Februari lalu dengan masa kerja 240 hari. 

“Kita susah jalin komunikasi dengan kontraktor ini menyangkut keluhan kami, kami akan desak mereka agar bertanggung bawah terhadap aset yang sudah ada dirusak yang dirusak,” imbuhnya. 

Selain itu, Kepala Desa juga mengecam tindakan kontraktor yang tak pernah berkoordinasi dengan pihak desa dan masyarakat sekitar. Bahkan kades mengancam akan membuat keributan jika tidak ada itikad baik dari pihak kontraktor.

“Lama-lama kita juga geram kita diabaikan sama mereka, kita buat ribut juga nanti,” tegasnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Manager Proyek Jembatan Gantung Budi Waluyo mengatakan, pihaknnya membantah merubah gambar titik koordinat sehingga merusak fasilitas kolam renang yang ada dilokasi pembangunan. 

“Kolam renang tidak terkena jalan pendekat, kalau terkait kolam renang kami upayakan untuk tidak merusaknya,” katanya. 

Dia juga menyebut, posisi pondasi jembatan gantung diklaim sesuai koordinat rencana dan gambar. Selain itu Budi juga menegaskan akan memperbaikinya fasilitas yang rusak akibat proyek jembatan tersbut.

“Prihal jalan desa, akses dari gapura ke lokasi Proyek yang rusak akibat pekerjaan tersebut kami akan perbaiki,” tandasnya. 

Terkait dengan koordinasi dengan pihak pemdes Budi mengelak bahwa ia jarang turun kelokasi proyek karena harus berkoordinasi dan rapat dengan pihak terkait. 

“Karena saya tidak selalu ada di lokasi karena keperluan rapat dengan PPK,” katanya.

Berita lainnya klik disini

Padly
Padly
Kontributor Lombok Tengah
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments