BARBARETO.com – Kasus Movable Bridge ambruk di Pelabuhan Banjar Nyuh, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung pada Kamis(1/12/2022) lalu menjadi sorotan dunia.
Mengingat kejadian tersebut menyebabkan banyak korban yang tercebur kelaut dan kebanyakan wisatawan asing,utamanya wisatawan India.
Terkait peristiwa itu Polres Klungkung terus berusaha melakukan pendalaman, seperti apa sejatinya kasus tersebut terjadi.
Polres Klungkung saat ini sudah memeriksa 3 orang saksi, yang dianggap tau kejadian tersebut.
Dalam penjelasannya, Kasat Reksrim Polres Klungkung, IPTU Arung Wiratama seizin Kapolres Klungkung, AKBP I Nengah Sadiarta, Senin(19/12/2022) menyatakan, pihaknya belum memberi kesimpulan dari peristiwa itu.
Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa 3 orang saksi.
“Sudah ada 3 saksi yang kami periksa, setelah kami olah TKP. Dua orang kami periksa di lokasi kejadian, satu saksi kami panggil ke Polres Klungkung,” ujar Arung Wiratama menegaskan.
Dua orang saksi merupakan warga yang melihat kejadian Movable Bridge ambruk tersebut, sementara satu saksi dari pihak otoritas pelabuhan.
“Kami belum beri kesimpulan, karena penyelidikan masih berlangsung. Saat ini garis polisi (police line) di lokasi kejadian sudah kami lepas,” ungkap Arung Wiratama lebih jauh.
Ia juga menjelaskan, kejadian Movable Bridge ambruk ini, mendapat atensi dari pihak Polda Bali dan ditindak lanjuti Polres Klungkung.
Insiden putusnya Movable Bridge di Pelabuhan Banjar Nyuh, Kecamatan Nusa Penida terjadi Kamis (15/12)lalu, sekitar pukul 16.45 Wita.
Kejadian tersebut terjadi saat fast boat Semabu Hills yang mengangkut penumpang warga negara asing (WNA), hendak bertolak dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Ketika itu ada 25 penumpang yang berada di movable bridge, yang tiba-tiba ambruk.
Peristiwa ini mengakibatkan 25 orang penumpang yang berada di atas Movable Bridge tercebur ke laut.
Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut puluhan penumpang tersebut tetap bisa diberangkatkan saat itu juga.
Sejatinya banyak penumpang yang tercebur ke laut tersebut menderita kerugian fisik maupun material seperti handphone milik mereka rusak dan bahkan ada yang sampai kehilangan handphone nya.
Kasus Movable Bridge ambruk yang baru rampung tersebut jelas sangat memalukan bagi rekanan yang mengerjakan proyek tersebut, dan menjadi bagian dari penataan Pelabuhan Banjar Nyuh yang dianggarkan sekitar Rp55 miliar pada tahun ini. (tra)
Baca berita lainnya di Google News