
barbareto.com | Lombok Timur – Persoalan sampah hingga saat ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar Pemerintah, termasuk Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Banyaknya titik-titik tumpukan sampah menjadi persoalan yang serius di masa depan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan M. Zaidar Rohman mengatakan, pihaknya terus berupaya memprogramkan terkait penanganan sampah di Lotim. Kalaupun kemudian ada masyarakat yang menyalahkan Pemerintah karena tidak mampu menangani sampah, menurutnya itu wajar-wajar saja.
“Karena pemerintah sendiri mempunyai keterbatasan, kalau disini jumlah armada belum cukup memadai, personil juga, sehingga kerjasama kita dengan semua pihak bagaimana menghidupkan pengelolaan sampah dilingkup desa,” katanta ketika ditemui barbareto.com di ruang kerjanya. (17/7/21)
Ia menambahkan, untuk menangani sampah dibutuhkan sinergitas dari semua unsur masyarakat maupun pemerintah. Kalaupun ada program Zero Waste yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi NTB, maka pihaknya juga tetap akan mengikuti program yang diatas untuk kemudian diaplikasikan di tengah masyarakat.
“Penanganan sampah tidak akan selesai, akan tetapi lebih memberikan pemahaman supaya bagaimana sampah ini merupakan tanggungjawab dari semua, baik dari pemerintah maupun masyarakat, pemerintah desa, dan lingkup terkecil itu rumah tangga,” jelasnya.
Diakui olehnya, yang paling utama dalam usaha menuntaskan persoalan sampah yakni kesadaran masing-masing. Pasalnya, bagaimanapun program yang dibentuk oleh pemerintah akan tetapi masyarakat masih saja membuang sampah sembarangan, maka itu semuanya tidak akan maksimal.
Sejauh ini kata Zaidar, pihaknya selalu melakukan sosialisasi untuk penanganan sampah. Baik melalui aktivitas penyuluhan, maupun dorongan agar setiap Desa membentuk sistem pengolahan sampah.
“Itu terus kita lakukan, membentuk bank-bank sampah memberikam edukasi terkait dengan pemanfaatan sampah itu agar bisa menjadi barang yang bernilai. Itulah bagian dari apa yang kita ikhtiarkan selama ini,”
Kalaupun kemudian ada Desa yang memprogramkan penanganan sampah, Ia sangat mengapresiasi hal tersebut. Sebab, dengan begitu pihaknya tidak bekerja sendiri untuk menangani persoalan sampah.
“Sekarang arah kami menodorong masing-masing desa untuk bisa mengelola sampahnya, apakah dia membuat bank-bank sampah. Bahkan saya bersyukur desa-desa itu sudah besar perhatiannya membuat sarana dan prasarana sampah,” bebernya. (gok)