Denpasar – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menyaksikan peragaan busana (Fashion Show) yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Bali dalam rangkaian Pameran IKM Bali Bangkit VII Tahun 2022.
Fashion show yang melibatkan dua OPD yaitu Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali berlangsung di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Selasa (6/9).
Dalam sambutan singkatnya, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa kegiatan fashion show ini tujuan utamanya adalah untuk mengenal, menyayangi dan bangga memakai karya anak bali. Sehingga Bali suatu saat dapat mewujudkan swadesi didalam sandang, jadi kita yang membuat, menjual dan memakainya.
Selain itu kegiatan ini merupakan bukti nyata dukungan ASN Pemprov Bali terhadap pelaku IKM. Karena dalam ajang ini, ASN Pemprov Bali memperkenalkan busana karya desainer yang turut serta dalam pameran IKM Bali Bangkit.
“Ini adalah kerja nyata, beginilah kita semestinya. Jangan bilang bahwa kita mendukung IKM atau UMKM, tapi hanya dalam kata-kata. Dukungan itu mesti dilakukan dalam tindakan nyata dari tempat kita masing-masing,” ujarnya.
Tindakan nyata yang dimaksud adalah dengan membeli dan menggunakan karya perajin atau desainer lokal.
“Dengan demikian kita juga menyukseskan kampanye bangga buatan Indonesia. Tak hanya bangga, tapi juga memakainya. Itu berarti, kita sudah turut andil dalam upaya pelestarian,” urainya.
Pada bagian lain, perempuan yang dikenal punya multi talenta di bidang seni ini menyinggung efektivitas pelaksanaan pameran IKM Bali Bangkit. Menurutnya, pameran yang digelar secara estafet sepanjang tahun ini terbukti mampu membantu pelaku IKM dalam meningkatkan omzet penjualan. Pameran IKM Bali Bangkit VII yang baru berlangsung dan belum sampai satu bulan penuh telah meraup omset Rp. 1.5 Milyar.
Masih dalam sambutannya, Ny. Putri Koster menambahkan kalau pameran IKM Bali Bangkit tak hanya bertujuan membantu perajin memasarkan produk. Lebih dari itu, melalui kegiatan ini Dekranasda Bali melakukan edukasi terkait peningkatan kualitas produk serta manajemen pemasaran.
Terkait dengan kualitas produk, pihaknya ingin mengembalikan apa sebelumnya sempat tergerus seperti kain endek yang diproduksi massal di luar daerah atau motif songket yang banyak dijiplak untuk kain bordir. Sedangkan dalam manajemen pemasaran, ia terus mengedukasi para perajin yang ikut berpameran agar memupuk jiwa kewirausahaan dan makin familiar dengan sistem digital.
Sejalan dengan edukasi kepada perajin, Ny. Putri Koster juga menaruh perhatian pada para peragawan/peragawati pemprov yang akan tampil, bahwa tidak hanya untuk fashion show, diharapkan pada kehidupan sehari-hari terlebih bekerja di kantor para pegawai dapat menjadi contoh bagaimana berbusana yang berestetika dan beretika sehingga dapat menjadi contoh pula bagi masyarakat umum.
“Contohnya pada hari kamis, dalam berbusana adat kekantor, para pegawai harus bisa membedakan mana busana kekantor, kepura dan kondangan. Khusus untuk ke kantor diharapkan dapat memakai busana yang sopan, memiliki estetika, etika dan sesuai pakemnya, jangan memakai busana seperti orang ngayah di pura, karena kita sebagai pelayan masyarakat tampilah yang elegan walaupun dengan pakaian yang sederhana”, tuturnya.
Fashion show juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Pemprov Bali dan sejumlah pimpinan OPD. Dalam kegiatan ini, para ASN dari Dinas PMA dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali berlenggak lenggok dalam balutan ragam karya busana berbahan tenun lokal. (*/b)
Baca berita lainnya di Google News