Selong, Barbareto News – Kisruh pencairan dana nasabah Lembaga Koperasi Syariah atau Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) menyita perhatian masyarakat Lombok Timur. Praktek tersebut berpotensi merugikan ribuan nasabah di Lombok Timur.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Timur, H. Safwan memaparkan BMT sendiri adalah koperasi berbasis syariah. Sama seperti koperasi pada umumnya yang terdiri dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota dalam sistem syariah.
BMT juga dalam izinnya memiliki Badan Hukum sama dengan koperasi, sehingga melakukan transaksi secara independen tanpa melibatkan pihak lain.
“BMT adalah koperasi berbasis Syariah, serta memiliki badan hukum yang sama dengan Koperasi,” jelasnya Senin(09/10/2023).
Tujuan utama BMT lanjut Safwan, untuk memberi pelayan kepada anggota. Sehingga semua produk koperasi harus berdasarkan keputusan bersama seluruh anggota dalam rapat anggota.
“Pelayanan maupun produk harus dilakukan berdasarkan keputusan rapat dengan anggota,” ujarnya.
Masih kata Safwan, dalam praktiknya Dinas Koperasi selaku pembina. Selalu memantau terhadap segala perkembangan yg terjadi baik melalui tenaga pendamping, maupun monev rutin dengan langsung serta melakukan pemanggilan kepada pengurus koperasi/BMT yg bermasalah.
“Sejak awal memang selalu diingatkan agar mengedepankan musyawarah dengan anggota, bahkan ketika ada laporan BMT bermasalah secepatnya kami panggil,” imbuhnya.
Lebih jauh Safwan menekankan, pihaknya menekankan untuk selalu menjaga kepercayaan anggota. Menjaga likuiditas dan jalan operasional lainnya serta menjaga aset anggota.
“Kita berharap tidak terjadi kepanikan/kehawatiran yang berdampak pada rush/penarikan dana oleh anggota, pengurus bertanggung jawab atas masalah yg terjadi,” pungkasnya.
Follow kami di Google News
 menyita perhatian masyarakat){kind=link}