Barbareto News – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rachmat Hidayat menekankan pentingnya peran generasi muda untuk mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai kebangsaan itu disampaikan Rachmat Hidayat saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Jumat 13 Oktober 2023, di aula Kantor Desa Batu Kumbung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Kegiatan menghadirkan narasumber Raden Nuna Abriadi yang juga anggota DPRD NTB. Turut hadir dalam acara tersebut, Kades Batu Kumbung, H Wiria Adi Saputra, Kades Jembatan Kembar, Amirollah, anggota DPRD Lombok Barat dari PDIP, Sardian dan Caleg DPR RI dapil Lombok, Hakam Ali Niazi.
“Generasi muda sangat berperan penting dalam mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari hari. Apalagi di era tantangan zaman globalisasi dimana kita menghadapi serbuan aneka budaya asing yang memanfaatkan perkembangan teknologi,” tegas Rachmat Hidayat.
Menurutnya, dengan memahami secara utuh empat pilar meliputi, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka generasi muda bisa membentengi diri dari ancaman budaya asing tersebut.
Dihadapan peserta sosialisasi yang didominasi dari Generasi Muda Milenial dan Gen Z, Rachmat memaparkan, esensi empat pilar kebangsaan harus pula diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, generasi muda yang kelak akan mengisi kemerdekaan dan pembangunan Indonesia ini.
“Di tangan generasi muda inilah kelak bangsa ini akan semakin besar dan maju. Sehingga empat pilar kebangsaan harus benar-benar diimplementasikan terutama oleh generasi muda menyongsong generasi emas 2045 mendatang,” katanya.
Esensi Empat Pilar Kebangsaan
Sementara itu Raden Nuna Abriadi dalam paparannya sebagai narasumber mengatakan, esensi empat pilar kebangsaan merupakan semangat bersama di mana kemerdekaan bangsa Indonesia harus terus di rawat dan di pertahankan sebagai bangsa yang maju dan besar.
“Kemerdekaan ini harus kita rawat sampai akhir zaman. Agar Indonesia tetap berdiri sebagai bangsa dan negara yang kuat dan besar,” kata Raden Nuna Abriadi.
Di paparkan, UUD 1945 merupakan landasan operasional, dasar dari seluruh peraturan perundang-undangan, di mana Pancasila termuat dalam pembukaan UUD 1945.
Raden Nuna mengatakan, di zaman orde baru dulu, Pancasila bisa di tafsirkan melalui butir-butir Pancasila atau Eka Prasetya Pancakarsa.
“Di era pra reformasi, pemahaman tentang Pancasila juga di sematkan dalam pelajaran PMP dan PSPB, pelajaran tentang ketatanegaraan dan sejarah. Sehingga di saat sekarang ini sosialisasi empat pilar menjadi sangat penting, terutama untuk adik adik generasi muda ini,” katanya.
Raden Nuna menekankan. Banyak isu dan rumors beredar PDIP akan mengganti Pancasila dengan Trisila atau Ekasila, itu semua tidak benar adanya.
Menurut dia, Bung Karno pernah mengatakan jika rakyat tidak bisa memahami Pancasila, maka peraslah menjadi Trisila. Dan jika tak bisa memahami Trisila, maka peras lagi menjadi Ekasila : Kegotong Royongan.
“Bung Karno menyampaikan itu agar esensi Pancasila ini bisa di pahami. Apa esensinya adalah Kegotong-Royongan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Batu Kumbung, Kabupaten Lombok Barat, Haji Wiria Adi Saputra mengucapkan terima kasih kepada Rachmat Hidayat yang memakai Aula Kantor Desa Batu Kumbung sebagai ajang tempat sosialisasi empat pilar untuk warganya guna membumikan nilai kebangsaan di kalangan warga desa demi menjaga keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
“Sosialisasi empat pilar sangat penting artinya bagi kehidupan warga desa. Dan implementasinya dalam kehidupan sehari hari harus terus di lakukan terutama oleh generasi muda, khususnya yang tinggal di desa,” tukasnya.
Follow kami di Google News