Lembata-NTT. BARBARETO – Aktivitas vulkanologi Gunung Ile Lewotolok pada Jumat (4/12/2020) terjadi erupsi namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi kurang lebih 48 detik. Saat ini Gunung Ile Lewotolok berada pada Status Level III (Siaga).
Sehubungan dengan hal tersebut, Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ile Lewotolok secara umum berjalan sesuai bagian tugas masing-masing, termasuk Satgas dari unsur TNI dalam hal ini Kodim 1624/Flotim.
Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P., menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan TNI dalam Satuan Tanggap Darurat tersebut dibawah Komando Korem 161/WS yang dikoordinir oleh Dandim 1624/Flotim Letkol Czi Imanda Setyawan, S.T., M.I.P., dalam mengatur pembagian kerja kepada Denbekang IX-44-01 Kupang, Denkesyah 09.04.01 Kupang dan Denzibang IX/1 Kupang.
Dandenbekang IX-44-01 Kupang Letkol Cba David melaksanakan koordinasi dengan tim Dapur Umum satgas, baik meliputi menu makanan maupun titik lokasi penempatan Dapur Lapangan guna memperlancar distribusi logistik makanan kepada para pengungsi.
“Tim dapur lapangan Denbekang dengan kekuatan 13 orang dan 1 truk dapur lapangan berangkat dari Kupang. Hasilnya telah ditetapkan menu sesuai ketersediaan bahan makanan selama 3 hari dan titik lokasi Dapur Lapangan berdampingan dg Dapur Umum Satgas Tanggap Darurat,” jelas Kapendam.
Sementara itu, Dandenkesyah 09.04.01 Kupang Mayor Ckm dr. Agus melaksanakan peninjauan Puskesmas di lapangan dan Posko Kesehatan dan tenda tempat penampungan Pengungsi, serta mengatur pembagian tugas di Posko Kesehatan sambil berkoordinasi dengan tenaga Kesehatan Daerah yang sudah ada.
“Dandenkesyah Kupang juga memberikan bantuan sembako kepada tenaga kesehatan di Puskesmas pembantu. Hasilnya, penyiapan data Tenaga Kesehatan pun sudah siap, namun yang masih minim adalah dukungan obat-obatan dan suplemen untuk Pengungsi yang kurang mencukupi,” ungkap Kapendam.
Danden Zibang 1/IX Kupang Letkol Czi Hanif melaksanakan pengkordiniran pembuatan MCK darurat lapangan di areal Posko Pengungsian, pembuatan denah dan pengaturan serta pemagaran areal lokasi pengungsian.
“Tim Denzibang dengan kekuatan 4 orang, 1 mobil pick up, berangkat dari Kupang untuk memperkuat tim yang terdahulu. Hasilnya, telah ditentukan 4 titik pembuatan MCK darurat dan saat ini dikerjakan 1 titik di areal lokasi Posko Utama, namun masih menunggu material dari Kupang yang dibawa tim Denzibang, sementara proses pembuatan Banner denah lokasi dan pemagaran masih berlangsung,” tutur Kapendam.
Terkait logistik, Kapendam menyampaikan bahwa Helikopter jenis Chinook CH 447/ N 303 AJ melaksanakan pengangkutan Logistik BNPB ke wilayah Lembata, dalam 2 kali sortie dangan Rute Maumere – Kupang – Lembata – Kupang, dan Kupang – Lembata – Maumere. Rencananya besok Sabtu (5/12/2020) akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Eltari Kupang untuk angkut Logistik Bantuan BNPB ke Lembata.