barbareto.com | Jakarta – Tahap vaksinasi terus digalakan oleh pemerintah hingga saat ini, guna menanggulangi penyebaran Covid-19 atau virus corona. Vaksin tersebut pada dasarnya bertujuan untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh atau imun masyarakat di tengah gempuran wabah pandemi Covid-19.
Dikutip melalui akun instagram Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin tidak sepenuhnya membuat seseorang menjadi kebal terhadap virus, namun itu berfungsi untuk mengurangi risiko penularan.
“Vaksin ini masih sangat efektif untuk memberikan perlindungan, termasuk untuk varian delta. Pada prinsipnya, vaksin tidak membuat kita 100% kebal, jadi orang masih mungkin terinfeksi. Namun bagi sebagian orang (yang sudah divaksinasi – red), walau tertular tidak menjadi sakit, serta gejala berat dan kematian bisa dihindari,” jelasnya. (2/7/21)
Maka dari itu, Ia menyarankan supaya masyarakat memaksimalkan program vaksinasi gratis yang telah dianjurkan oleh Pemerintah, serta tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk mencegah penularan virus.
“Jangan lupa, tetap didukung dengan menjalankan prokotol kesehatan,” peringat dr. Siti.
Untuk diketahui, vaksin Covid-19 merek Sinovac terbukti ampuh mencegah penularan virus corona, juga mencegah pasien rawat inap di Rumah Sakit (RS), hingga mencegah kematian akibat Covid-19.
Berdasarkan kajian cepat yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan atas keefektifan vaksinasi Sinovac terhadap infeksi Covid-19 kepada masyarakat Jakarta menyebutkan, vaksin Sinovac (tahap II) terbukti 94% mengurangi atau menurunkan risiko penularan Covid-19. Kemudian 96% mencegah risiko rawat inap, dan 98% mencegah risiko kematian yang disebabkan oleh Covid-19. (gok)