barbareto.com | Lombok Timur – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) hingga saat ini masih mengalami kekurangan Kepala Sekolah (Kepsek) untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Kekurangan guru tersebut disebabkan, karena guru yang akan menjadi calon Kepsek tidak memiliki sertifikat diklat termasuk juga sertifikat program penguatan Kepsek. Bahkan, kekurangan kepsek di jenjang SD telah berlangsung sejak tahun 2020 lalu. Kondisi ini juga diperkuat dengan banyaknya Kepsek yang pensiun.
“Jumlah Kepsek yang pensiun tidak seimbang dengan jumlah calon Kepsek yang ada,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan (PK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, M. Alimudin, Kamis (16/09/2021)
Selain itu, M. Alimudin juga menyampaikan bahwa pihaknya juga tidak bisa melantik guru menjadi Kepsek dengan gampang. Sebab menjadi Kepsek itu harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan. Karena aturan yang mensyaratkan guru harus mengikuti program penguatan serta diklat calon Kepsek.
Minimnya jumlah guru yang mengikuti proses penguatan serta diklat menyebabkan stok Kepsek yang ada di Lotim sangat terbatas. Sehingga sejak tahun 2020 jabatan Kepsek SD di jabat oleh Plt yang berasal dari pengawas.
“Di tahun 2021 ini saja jumlah Kepsek SD yang akan pensiun sebanyak 53 orang. Sedangkan guru yang akan dilatih mengikuti diklat calon Kepsek berjumlah 35 orang,” paparnya.
Karena itu, untuk mengatasi masalah ini pihaknya akan mengupayakan setiap tahun untuk dilakukan Diklat calon Kepsek.
“Dengan demikian 3 tahun ke depan krisis Kepsek ini kita targetkan bisa teratasi,” harapnya.
