20.2 C
Lombok
Senin, Juni 23, 2025

Buy now

Wakil Ketua DPRD Lotim Desak Pemerintah Hapus Pupuk Bersubsidi

barbareto.com | Lombok Timur – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), H. Daeng Paelori mendesak pemerintah pusat supaya menghapus pupuk bersubsidi.

Alasannya, menurut politisi Partai Golkar itu, selama ini harga pupuk sering tidak stabil bahkan melonjak tinggi, dikarenakan terlalu banyak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab memainkan harga pupuk ketika sampai di tangan petani.

“Iya itu saran kita ke pemerintah pusat, sebab apa saja yang bersubsidi cenderung disalahgunakan dan dipermainkan oleh orang-orang yang tidak punya rasa tanggung jawab,” kata Daeng. (24/9/21)

Bahkan kata Dia, ketika pupuk bersubsidi dihilangkan maka akan berdampak positif bagi para petani, khususnya di Lombok Timur. Sebab harga pupuk semakin kompetitif di tengah masyarakat.

“Lepas saja ke pasar dengan patokan harga yang ditentukan pemerintah,” pungkasnya.

Kasus kelangkaan pada dasarnya juga membuat harga pupuk semakin naik dan hal itu merupakan persoalan tiap tahun. Kata Daeng, permasalahan itu hingga saat ini belum mampu diselesaikan oleh pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah Lombok Timur.

Baca juga : Puluhan Mahasiswa Duduki Kantor Dewan Lombok Timur

Ia tak memungkiri bahwa pupuk bersubsidi dan barang-barang subsidi lainnya juga dibutuhkan oleh masyarakat, seperti subsidi gas, solar dan yang lainnya. Namun disisi lain, hal itu juga yang menyebabkan kelangkaan barang-barang subsidi, termasuk pupuk.

“Ya memang sangat dibutuhkan (oleh masyarakat – red), tapi masalahnya pupuk bersubsidi itu terkadang langka dan mahal juga. Nah petani kita disaat langka dan sedang butuh, berani beli juga,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Ia juga mengaku sudah turun ke lapangan untuk mengecek persoalan pupuk bersubsidi tersebut. Bahkan pihaknya sudah memperingati Pemda Lombok Timur agar membentuk Pansus, karena permasalahan pupuk ini tiap tahun selalu terjadi.

“Kita minta kepada Pemda agar mengawasi distribusi dan harga jual pupuk bersubsidi itu. Untuk eksekusi dan tindakan berikutnya ada di pemerintah daerah, karena daerah juga punya komite pengawasan pupuk dan itu yang harus dimaksimalkan kerjanya,” tutur Daeng.

Berdasarkan data yang dihimpun barbareto.com melalui beberapa pedagang eceren pupuk bersubsidi, diketahui saat ini harga pupuk bersubsidi antara lain pupuk urea Rp. 2.250/kg – Rp. 112.500/karung, pupuk ZA Rp. 1.700/kg – Rp. Rp. 85.000/karung.

Kemudian pupuk SP-36 Rp. 2.400/kg – Rp. 120.000/karung, pupuk NPK Phonska Rp. 2.300/kg – Rp. 115.000/karung, dan petroganik Rp. 800/kg – 32.000/karung. Namun pada kenyataanya, harga-harga tersebut saat ini banyak yang tidak sesuai bahkan melonjak naik setelah di tangan para petani.

“Ada juga harga eceran tertinggi untuk pupuk urea itu Rp. 2.250, tapi sekarang sampai Rp. 5.000. Itulah yang kemudian kita tuntut, dan menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat sehingga kita sampaikan nanti ke pihak-pihak terkait,” ujar Rifaldi Saputra, salah satu Mahasiswa UGR ketika ditemui barbareto.com usia melaksanakan demonstrasi di gedung DPRD Lotim. (gok)

- Advertisement -
Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
120PengikutMengikuti
195PelangganBerlangganan

Latest Articles