BARBARETO.com – Kabar gembira datang bagi buruh tani tembakau Kabupaten Lombok Timur, dimana 4.000 petani dan buruh tani tembakau akan mengikuti program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Lombok Timur menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan Lombok Timur, hanya saja saat ini Dinas Pertanian sedang menunggu kepastian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
“Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga saat ini kami masih menunggu kepastian DPA,” ungkap Kabid Perkebunan, Mirzha Sofyan kepada Barbareto.com pada Senin (30/01/2023).
Tak hanya DPA, Dinas Pertanian juga masih menunggu kepastian, pasalnya pada tahun sebelumnya program tersebut dijalan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi.
Terlebih data butuh tani yang sudah terverifikasi dikantongi Dinas Pertanian.
“Masalah data Buruh tani tembakau ada pada kami karena DBHCHT, tinggal program itu dijalankan oleh Dinas mana,” tanyanya.
Yang menjadi titik tekan program tersebut lanjut Mirzha, pihaknya mengupayakan petani yang belum terakomodir oleh program tersebut pada tahun sebelumnya yang berusia dibawah 65 tahun, mengingat saat ini provinsi juga akan menambah penerima manfaat dari program itu.
“Artinya tahun ini untuk Lombok Timur, akan difokuskan kepada petani yang pada tahun sebelumnya belum terakomodir,” ujarnya.
NTB sendiri dinobatkan sebagai provinsi pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi petani dan buruh tani tembakau dengan menggunakan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi lewat DBHCHT.
Karenanya dengan hadirnya program tersebut, dapat menjadi asuransi buruh tani apabila mengalami kecelakaan kerja.
“Semoga dengan hadirnya program ini dapat memberikan keringanan kepada petani dikemudian hari,” pungkasnya.
Follow kami di Google News
