Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Forum Masbagik Bersatu (Formabes), Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, hadri ini pada Rabu 30 Desmeber 2020 menggelar diskusi yang bertemakan refleksi akhir tahun “Siapkah Lotim Menghadapi Tahun Ekonomi 2021?”.
Tema diskusi tersebut diambil untuk mempersiapkan tantangan roda persaingan ekonomi di tahun 2021 mendatangan. Mengingat, potensi ekonomi di Lotim sangat banyak jika dilihat dari kapsitas Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA).
Hadir pada acara tersebut Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim M. Azlan, Direktur PT. Selaparang Finansial Hendri Yuda, Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Lotim Irwan Khair, Perwakilan dari BRI Selong, Kepala Bidang Perkembunan Dinas Pertanian Lotim Marepudin, serta puluhan anggota Formabes.
Dikatakan oleh Ketua Umum Formabes Sofyan Hadi, saat ini kondisi di Lotim sangat berpotensi secara SDM dan SDA untuk mengembangkan perkonomian di tahun 2021 nantinya.
Terlebih lagi, nantinya pada tahun 2021 masyarakat Lotim akan di hadapkan dengan kompetisi ekonomi yang lebih komplek lagi. Hal itu menurutnya merupakan salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan, untuk pembangunan daerah.
“Di tahun 2021 nanti, perkonomian dihadapkan dengan peluang dan tantangan pembangunan ekonomi yang kompleks,” ulasnya, pada 30 Desember 2020.
Pengembangan dan inovasi yang baru baginya menjadi hal utama saat ini, mengingat Lombok Timur merupakan bagian dari wilayah yang terkena oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Oleh sebab itulah, ia menjelaskan dengan adanya diskusi yang digelar oleh Formabes tersebut juga bertujuan untuk mempersiapkan Daerah Lotim agar siap menjadi menunjang ekonomi di tahun 2021.
Menurutnya, penguatan kapasitas SDM juga menjadi instrumen yang penting dalam hal ini. Mengingat, nantinya ketika KEK sudah berjalan pasti akan membutuhkan kualitas SDM yang berkualitas.
Dengan begitu, nantinya SDM yang berkualitas bisa termanfaatkan dengan baik ke semua sektor yang dibutuhkan nantinya untuk menyangga kawasan KEK Mandalika.
Sementara itu, Direktur PT. Selaparang Finansial Hendri Yuda mengatakan bahwa PT. SF berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam membangun perekonomian Kabupaten Lombok Timur khususnya untuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan cara menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM melalui produk pembiayaan SELFIN dan Mikro Selaparang.
Menurutnya potensi ekonomi yang melibatkan UMKM di Lotim harus digarap dengan maksimal. Pasalnya salah satu instrumen penunjang yakni bonus demografi dan banyaknya sektor UMKM yang berada di Lotim saat ini.
Kenapa sektor UMKM?, ia menyebut bahwa sektor UMKM adalah lokomotif penggerak perekonomian yang utama. Terbukti pada krisis ekonomi tahun 1998, UMKM masih tetap eksis.
“UMKM merupakan penggerak ekonomi negara ini dan bukti sejarah, terbukti UMKM tetap eksis pada saat krisis dan tetap bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ucapnya.
Kebijakan fiskal pemerintah juga menurutnya secara umum saat ini memberikan ruang yang sangat besar untuk sektor UMKM tersebut. Mulai dari stimulus pembiayaan melalui skema KUR, insentif pajak, atau kebijakan pemberian langsung bantuan tunai yang beberapa waktu lalu di gencarkan.
“Itu sebenarnya di maksudkan untuk menambah nilai konsumsi masyarakat dengan memperbanyak uang beredar, sehingga sektor usaha UMKM ini terangsang,” jelasnya.
Dengan asumsi pemerintah ketika sektor usaha itu mulai eksis kembali, diharapkan akan memberikan geliat ekonomi yang positif. Serta menimbulkan efek yang salah satunya diinginkan adalah menyerap tenaga kerja.
Terkait dengan Lotim yang menjadi kawasan KEK Mandalika, menurutnya yang harus dikuatkan pondasinya adalah bagaimana cara mengolah ekonomi kreatif. Terutama, sektor penunjang kawasan wisata tersebut.
“Hal itu nantinya akan menjadi sektor unggulan, apalagi di kawasan KEK Mandalika itu,” imbuhnya. (gok)
