Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Pelaksanaan program kartu tani, untuk penebusan pupuk bersubsidi di rencanakan di awal tahun 2021 ini. Namun pada perjalanannya, sampai saat ini Kartu Tani terdistribusi kurang dari seribu.
Kepala Bidang PSP, Dinas Pertanian Lotim L. Fathul Kasturi mengatakan, saat ini Kartu Tani baru terdistribusi hanya kurang seribu, karena terkendala dengan Covid dan lainnya, Kartu Tani ini progresnya sampai di situ, dari 35 ribu yang sudah tercatat.
“Namun kita berharap di tahun 2021 ini, Kartu Tani ini mudah-mudahan akan berlanjut pelaksanaan dan berlanjut pendistribusiannya,” ungkapnya (8/1).
Yang terdaftar lanjutnya, terinput dalam (E-RDKK) untuk pupuk bersubsidi 154 ribu petani. E-RDKK ini logikanya semua petani yang terinput di dalam itu mereka akan mendapatkan alokasi Kartu Tani.
“Kalau mereka tidak mendapatkan Kartu Tani maka otomatis mereka tidak bisa menebus pupuk bersubsidi,” katanya
Dari pelaksanaan kartu tani ini, sampai sekarang ia belum mendapatkan petunjuk pedoman pelaksanaan atau teknis penggunaan katu tani tersebut. Mungkin ada langkah-langkah kedepan, dan karena pendistribusian se-Indonesia ini sehingga belum 100 persen di lakukan.
“Terkecuali daerah-daerah yang mejadi pilot project,” sebutnya.
Yang menjadi pilot project pun katanya, baru terdistribusi 50 sampai 75 persen apa lagi di Daerah ini yang tidak menjadi pilot project.
“Sedangkan yang menjadi pilot project seperti Sumbawa mereka sudah mengunakan Kartu Tani di bulan September,” Terangnya
Sementara itu, yang belum mendapatkan Kartu Tani, ada langkah-langkah yang di keluarkan oleh pemerintah, nanti kelompok tani akan di berikan rekomendasi untuk menebus itu pengganti Kartu Tani.
Ia berharap kedepan Kartu Tani ini berjalan sesuai dengan harapan pemerintah pusat sehingga petani khususnya petani kita mendapat pupuk tepat harga sesuai dengan harga HET yang di tentukan oleh pemerintah pusat. (MI)