Lombok Timur – Beredarnya survei hoaks oleh tim Paslon Iron-Edwin, ditanggapi empat tim pemenangan Paslon di Lombok Timur.
Mulai dari tim Rumaksi-Sukisman, Tanwir-Paelori, Luthfi-Wahid dan SJP-Fatihin. Mereka menganggap hal tersebut cara-cara pembodohan yang menyesatkan masyarakat.
Ramah Kutuk Keras Survei Hoaks oleh Tim Iron-Edwin
Juru bicara (Jubir) Rumaksi-Sukisman, Hendra Saputra, mengutuk keras tim Paslon Iron-Edwin. Ia beralasan penyebaran survei hoaks itu bagian dari praktek bodohi masyarakat.
“Semestinya kita cerdaskan masyarakat dengan sebar visi misi calon,” sesal Hendra.
Dengan begitu lanjutnya, masyarakat akan tercerdaskan. Terlebih agar Pilkada lebih bermartabat.
“Harusnya kita sebar visi misi dan program masing-masing Palson. Kite kedepankan etika dalam pelaksanaan jelang Pilkada 27 November 2024 ini,” cetusnya.
Luthfi-Wahid Dorong Bawaslu Serius Tangani Penyebaran Survei Hoaks
Hal senada disampaikan tim Luthfi-Wahid, Eko Rahadi. Ia bahkan menantang agar Bawaslu serius dalam menuntaskan praktek yang membodohi masyarakat tersebut.
“Saya lihat Bawaslu tidak punya nyali. Sering kali Paslon 02 ini membuat pembiaran. Harusnya kalau sudah hoaks harus segera ditindak,” kata Eko.
Menurutnya, upaya itu sudah menggiring ke arah pembodohan masyarakat.
“Masyarakat jangan dibodohi dengan cara-cara culas. Masyarakat kita tidak bodoh kok,” cetusnya.
SJP-Fatihin Tuduh Penyebar Survei Hoaks Gelisah
Tim pemenangan SJP-Fatihin, Sapriadi menuliskan hal yang sama di akun media sosialnya.
“Kami dari tim paslon nomor 5 mengutuk pembohongan publik dengan menyebarkan survai hoaks yg dilakukan oleh oknum yg sedang gundah dan gelisah,” tulisnya.
Tanda Tuduh Tim Iron-Edwin Pakai Cara Kotor
Pun dengan tim Tanwir-Daeng, Fathul Mubin mengatakan cara seperti itu bagian dari cara kotor oleh tim Paslon. Sehingga ia mendorong agar Bawaslu segera bertindak.
“Bawaslu harus bertindak kalau memang itu survei hoaks. Itu langkah pembodohan dari tim 02.
Mubin menegaskan, harusnya tim Paslon berpolitik santun. “Kalau menang, ya menang saja dengan cara snatun. Jangan pakai cara kotor begitu. Itu namanya cara kotor berpolitik,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika, membantah adanya hasil survei Pilkada Lombok Timur yang beredar.
Di mana dalam survei itu menaruh Paslon Iron-Edwin dengan elektabilitas tertinggi.
“Hoaks. Kami tidak pernah melakukan survei di Kabupaten Lombok Timur, NTB,” mengutip postingan akun resmi Charta Politika di Instagram, pagi ini.
Instastory yang sama juga di posting Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya. Postingan dari Yunarto Wijaya terpantau sekitar pukul 10.00 Wita.
Survei itu sebelumnya beredar luas di group WhatsApp, lembaga survei Charta Politika keluarkan hasil elektabilitas Paslon Pilkada 2024 di Lombok Timur.
Postingan itu pertama kali dikirim Humas Iron-Edwin, Arsa Ali Umar di group Fokus Lombok Timur.
Pantauan Barbareto, survei yang diduga hoax itu menaruh Iron-Edwin di posisi pertama dengan hasil 39,7%. Kemudian disusul Luthfi-Wahid 21,8%.
Selanjutnya di posisi tiga ada Paslon SJP-Fatihin dengan elektabilitas 14%. Pada posisi empat ada Paslon Rumaksi-Sukisman dengan elektabilitas 8,5%.
Di posisi buncit Paslon Tanwir-Paelori dengan tingkat elektabilitas 3,8%.