barbareto.com | Tangerang – Sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru, Ciamis dilaporkan meninggal dalam kegiatan susur sungai di Sungai Cileuer. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi meminta madrasah tidak gelar kegiatan berisiko tinggi.
“Kita semua tentu berduka dan prihatin. Peristiwa yang menimpa siswa MTs Harapan Baru harus menjadi pelajaran. Madrasah jangan gelar giat ekstrakurikuler yang berisiko tinggi, apalagi jika SOP pengamanannya belum siap,” tegas Isom. (19/10/21)
“Setiap kegiatan pendidikan harus menjamin aspek kesehatan dan keselamatan siswa,” sambungnya.
Baca juga : 380 Masjid dan Mushala Bakal Dapat Bantuan Dari Kemenag
Apalagi, lanjut Isom, saat ini masih dalam kondisi pandemi, pembelajaran tatap muka (PTM) bahkan dibatasi maksimal 50 persen dan kegiatan ekstrakurikuler dilarang. Ini sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) ditandatangani 4 Menteri, yaitu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
“Mungkin kita perlu sosialisasikan ulang aturan yang sudah ada agar lebih dipahami,” katanya. Tentang kejadian Ciamis, ia menyerahkan kepada pihak berwenang apabila ditemukan kelalaian yang mengandung unsur pidana.
Isom barharap tragedi ini menjadi yang terakhir. Dia meminta Kepala Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia untuk memberi perhatian khusus terhadap aspek kesehatan dan keselamatan siswa dalam kegiatan pendidikan di madrasah. (BB – Kemenag)