Lombok Tengah, Barbareto.com – Gelaran event Talk in Thrifting dibanjiri pengunjung yang sebagian besar merupakan kaum remaja. Beberapa pengunjung nampak antusias berburu pakaian bekas bermerek di event yang digelar dari tanggal 21-25 Mei di Talk Coffee tersebut.
Salah satu pengunjung, Rendi mengaku lebih memilih membeli pakaian bermerek meskipun bekas yang original dibandingkan pakaian baru namun tiruan alias KW.
“Banyak pakaian yang saya pingin bisa saya dapat di acara ini, Kalau saya lebih suka barang second tapi ori ketimgang baru tapi KW,” ucapnya.
Pihak penyelenggara, Cahyu mengatakan pakaian thrift tersebut merupakan karya binaan Nusantara Empowered yang mengolah pakaian maupun kain bekas menjadi pakaian yang bernilai.
“Kain sisa atau pakain bekas yang tidak dipakai bisa di olah jadi pakaian yang bernilai. Di Loteng Sendiri kain yang biasa di gunakan yakni songket,” terangnya.
Pengurus dari Drunkola ini mengatakan memasuki hari ketiga event sudah banyak hasil karya yang dipajang oleh tenant yang diserbu oleh pengunjung.
Ia juga menerangkan, event tersebut juga merupakan ajang pertunjukan bagi beberapa komunitas seperti Art Mandalika, Sanggar Hayuning Bunut Baok dan Tastura Scate.
Selain menjadi ajang untuk mewadahi beberapa kominitas, event tersebut bisa melahirkan tren di Loteng agar memanfatkan pakain thraft untum mengurangi limbah tekstil.
“Komunitas ini menjadikan pakain yang tidak digunakan untuk di repain, recycle, upcycle sehingga menjadi barang yang lebih bernilai. Dengan begitu kita dapat mengurangi limbah tekstil,” ujarnya.
Senada dengan Cahyu, Ketua Panitia Talk in Thrifting, Nasrullah mengatakan thrifting secara tidak lansung menyumbang berkurangnya limbah tekstil yang merupakan limbah yang terlupakan akibat fenomena fast fashion.
“Padahal limbah tekstil ini merupakan salah satu penyumbang polusi terbersar di dunia,” ungkap pria yang akrab disapa Cuk Loh ini.
Selain itu, event ini merupakan bentuk kegiatan yang sangat positif bagi pemuda untuk meningkatkan kreatifias pemuda Lombok Tengah. Untuk itu, perhatian Pemda sangat penting dalam mendorong terlaksananya event-event yang serupa di Lombok Tengah.
Dengan perhatian dan dukungan Pemda Loteng, Ia berharap event yang lebih besar lagi bisa terlaksana sehingga potensi masyarakat dan khususnya pemuda bisa diakomodir.
“Kita kan sudah membukakan ruang dengan event ini, dan kegiatan ini tidak sampai disini. Harapannya Pemda bisa memberikan ruang sehingga kedepannya bisa terlaksana membuat kegiatam yang lebih besar lagi,” tutupnya.