Lombok Tengah, Barbareto.com – Aksi demonstrai masyarakat Desa Pengembur, Krame jati, Tumpak dan Prabu Kecamatan Pujut menuntut perbaikan jalan Pengembur-Mawun batal digelar.
Pembatalan demo tersebut menyusul setelah kunjungan Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), HM Nursiah bersama dinas terkait ke Desa Tumpak Kecamatan Pujut pada Rabu (16/04).Â
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Muhammad Arifi mengatakan, pembatalan demonstrasi yang direncanakan pada kamis (17/04) karena permasalahan yang merupakan aspirasi masyarakat di empat desa tersebut telah bersedia diakomodir oleh Pemda Loteng.
“Alhamdulillah Bupati diwakili Wakil Bupati Loteng sudah ke Tumpak menemui tokoh masyarakat empat desa, turut juga hadir Dinas PU dan Baperida,” imbuhnya.
Ia menyebut, Pemda telah menyiapkan 7,3 Milyar yang tadinya 4,3 Milyar yang bisa membiayai setengah ruas jalan dan rencananya dilanjutkan pula pada tahun ini.
Tuntutan kami dr dulu 11 Km sesuai panjang ruas jln pengembur mawun tp dgn dana 7,03M artinya tdk di bsa full dgn anggara segitu bang
Arifi menerangkan, atas rencana perbaikan jalan tersebut, masyarkat bersepakat untuk membatalkan aksi demo tersebut.
“Terkait aksi besok hari kamis kami sepakat utk di batalkan karena aspirasi kami sudah dikabulkan setengah dan akan dilanjutkan di tahun yg sama Insyaallah,” ujarnya.
Arifi juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Loteng atas dikabulkannya harapan masyarakat empat desa tersebut.
Meski demikian, Arifi mengatakan akan terus mengawal kegiat perbaikan jalan tersebut hingga rampung dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah melalui sosial media mengatakan telah menyampaikan komitmen Pemda Loteng untuk pembangunan infrastruktur khusunya jalan Pengembur-Tumpak.
“Alhamdulillah dapat dipahami terkait kondisi efisiensi, tapi Insya Allah sudah masuk dalam DPA dan sebentar lagi akan di Tanderkan dan dibangun bertahap,” tulisnya.
