Kamis, Maret 28, 2024

Zul-Rohmi Berpotensi Pisah Jalan, Ali Al Khairy Sang Kuda Troya Pilgub 2024

barbareto.com | Mataram-Pendukung yang ingin melanjutkan kepemimpinan Dr. Zulkieflimansyah-Dr. Sitti Rohmi Djalilah dua periode di NTB diprediksi akan kecewa. Melihat kondisi terkini, pasca Wagub NTB Dr. Sitti Rohmi Djalilah menjadi Ketua Nasdem Provinsi NTB, membuat posisi tawar Ummi Rohmi menjadi nomor satu kian kuat.

“Dengan Bu Rohmi menjadi ketua partai, saya pikir tak ada alasan untuk melanjutkan paket ini dua periode,” kata Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Bambang Mei Finarwanto, Selasa 28 September 2021.

Menurut pria yang akrab disapa Didu ini, pasca penetapan Ummi Rohmi sebagai Ketua Nasdem Provinsi NTB, suara-suara publik khususnya dari jamaah Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) semakin terang mengarah untuk menuju Gubernur NTB. Justru suara dua periode kalah riuh dengan suara Ummi Rohmi menuju gubernur.

“Saya lihat belum ada indikator yang harus membuat Bu Rohmi tertahan pada posisi wagub. Justru sekarang posisi tawar dari Doktor Zul semakin lemah,” ungkapnya.

“Belum tentu juga PKS akan memberikan dukungan ke Doktor Zul,” sambungnya.

Didu menyebut, tentu arah politik dari Ummi Rohmi, jamaah NWDI pada akhirnya tak dapat lepas dari keputusan Ketua Umum NWDI TGB HM Zainul Majdi. Arah politik dari Gubernur NTB periode 2008-2018 ini akan menentukan angin politik Pilgub NTB 2024. Secara hitungan politik, TGB tentu akan mendorong kakaknya menjadi gubernur.

“Saya berani katakan paket Zul-Rohmi ini masa lalu. Sekarang tinggal menuntaskan saja pengabdian, untuk 2024 jalan saja masing-masing,” tandasnya.

Baca juga : Ali Dipastikan Maju ke Pilgub NTB

Kuda Troya Politisi Muda

Diskursus politik Pilgub NTB 2024, dikatakan Didu, selain Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berpotensi menjadi gubernur, beberapa nama berpotensi untuk membuat kejutan. Hal tersebut telah dimulai saat Anggota DPR RI H Bambang Kristiono (HBK) telah melempar ke publik untuk mendorong Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Ali Al Khairy maju. Selama ini, partai berlambang kepala garuda tersebut selalu mendukung non kader.

“Bagus. Ali Al Khairy masih muda, punya gagasan dan akan menjadi Kuda Troya di Pilgub 2021 . Dan Partai Gerindra peraih suara terbanyak di NTB saat ini, selayaknya memang harus pasang target,” katanya.

Merujuk perolehan kursi parpol di Udayana saat ini, kata mantan aktivis Front Mahasiswa Nasional (FMN), Partai Gerindra memiliki modal besar untuk mengusung calon.

“Figur Ali akan menjadi kekuatan penyeimbang yang dibutuhkan semua pihak yang menaruh harapan dengan kapasitas dan kekuatan yang dimiliki. Ali itu kuda troya yang sejatinya,” tandasnya.

Selanjutnya, tinggal mesin politik dan kader Partai Gerindra seluruh NTB mengikuti perintah HBK.

“Partai Gerindra saya lihat saat ini memiliki begitu banyak kader potensial. Selain Ali, ada Rahman, ada Nurhidayah, dan Lalu Pathul Bahri,” sambungnya.

Selain di Partai Gerindra, figur potensial juga berpotensi dari Partai Golkar, nama-nama seperti Isvie Rupaedah, Mohan Roliskana, dan Indah Dhamayanti tak boleh diremehkan. Belum lagi, kader senior seperti Ahyar Abduh ataupun Suhaili FT.

“Kita tunggu saja siapa kader yang akan dimajukan oleh Golkar. Banyak pilihan,” ucapnya.

Hal yang sama, kata Didu lagi, berlaku pula di PPP. Sang ketua, Muzihir memiliki potensi untuk maju pada Pilgub 2024 selain Wartiah. Sosok muda seperti Akri pun dipandang layak untuk tampil.

“Selain Akri yang muda ada pula dari PKB, Akhdiansyah. Yang muda-muda ini tak usah takut lah melempar ide besar untuk NTB ke publik,” tandasnya.

Nama lain dari Pulau Sumbawa yang patut dihitung ialah Musyafirin. Bupati Kabupaten Sumbawa Barat ini pun terbilang mencatatkan beragam prestasi. Tahun 2024 mendatang sudah tak dapat maju di daerah.

“Ya pilihannya untuk melanjutkan karir politik maju di provinsi,” imbuhnya.

Mantan Direktur Eksekutif Walhi ini menegaskan, Pilgub NTB 2024 tak dapat dibilang masih jauh, bagi calon yang akan muncul saat ini adalah waktu yang tepat untuk tampil. Mulai unjuk diri dengan ide dan gagasan membangun NTB. Termasuk memperluas ruang silaturahmi.

“Saya yakin dari Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah juga memiliki kader yang siap membangun NTB,” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments