BARBARETO.com | Yayasan Pondok Pesantren Hamzanwadi (YPH) Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PPD NWDI) menggelar tradisi menjalankan sunnatan hasanatan pendiri Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), Nahdlatul Banat Diniah Islamiah (NBDI), dan Nahdlatul Wathan (NW) Almaghfurlah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Acara yang memang kerapkali di adakan setiap bulan Syawal bahkan sejak Almaghfurlah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid masih hayat.
Acara yang juga di kenal dengan sebutan silaturahmi pendidikan ini di selenggarakan di Gor Hamzanwadi yang juga berdekatan dengan kompleks pemakaman Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainudin Abdul Majid.
Selain bersilaturahmi, para jamaah NWDI juga datang demi berziarah ke makan Pahlawan Nasional Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Dari pantaun barbareto.com, Sabtu (7/5/2022) jamaah mulai memadati kompleks pemakaman dari mulai pukul 8.00 WITA.
Baca juga : Ingatan Tahun 1979, Karomah Almagfurlah Maulanasyaikh
Wakil Bupati Lombok Timur H. M. Rumaksi Sj., juga turut hadir berziarah dan mengatakan jika kedatangannya selain bersilaturahmi juga datang agar selalu mengingat perjuangan Maulana Syaikh dalam menyebarkan pendidikan di pulau Seribu Masjid ini.
“Acara ini adalah bentuk halal bihalal para santri dengan ustad dan ustadzahnya, sekaligus juga jamaah dengan jamaah NWDI yang lainnya, dan momen mengambil berkah dari sang Maulana Syaikh,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan jika ketokohan dari Maulana Syaikh tertanam dalam diri setiap jamaah berkat dari perjuangannya yang memperjuangkan masyarakat Lombok khususnya di bidang pendidikan, hingga dengan saat ini masih bisa dirasakan.
Wabup Rumaksi juga mengatakan, Maulana Syaikh merupakan Pahlawan Nasional yang memperjuangkan Agama juga Negara, lembaga pendidikan yang didirikannya saat ini lebih dari sekedar tempat menimba ilmu semata.
Tetapi lebih dari itu, NWDI dan NBDI yang didirikannya sampai sekarang dijadikan wadah untuk membangun generasi yang kedepannya bisa berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.
Karna memang sosoknya dari dulu yang membangun NWDI dan NBDI tak lebih dari kepentingan Agama, Nusa, dan Bangsa.