BARBARETO.com, Lombok Timur – Maraknya Tambang Galian C Ilegal di Lombok Timur berpotensi menimbulkan Pencemaran lingkungan, tidak hanya berdampak terhadap produktivitas lahan pertanian, melainkan juga pada infrastruktur.
Menanggapi hal tersebut, Kepolisian Resort Lombok Timur membentuk Satuan Tugas untuk penertiban tambang ilegal serta penyalahgunaan distribusi bbm.
“Kami bentuk Satgas Tambang Ilegal yang diisi internal Polres tentunya untuk dilakukan penertiban,” jelas AKBP Hery Indra Cahyono menjawab barbareto.com, Sabtu (24/09/2022).
Sejauh ini lanjut Hery, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup Lombok Timur, terus masif melakukan pengecekan dan melakukan penindakan, terakhir pihak DLH beberapa hari yang lalu sudah melakukan penertiban Tambang Galian C yang berlokasi di Desa Swangi Kecamatan Sakra.
Kendati sudah ditutup masyarakat Swangi menuntut ganti rugi atas kerusakan saluran irigasi dan jalan yang rusak akibat aktivitas tambang tersebut, disamping Kepolisian siap memberikan fasilitas mediasi.
“Kami intens turun dengan Pihak terkait, dan untuk masyarakat Swangi kami akan mencoba membuka ruang komunikasi antara dua belah pihak untuk agar menemui titik terang,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Tim Satgas yang dibentuk Polres Lotim kini membidik galian C yang izin berakhir namun masih melakukan aktivitas penambangan.
Mengingat dari Data DLH Lotim jumlah tambang galian C di Lombok sebanyak 125, 86 diantaranya Izin Usaha Pertambangan (IUP) sudah tidak berlaku lagi.
“Yang jelas ini kami sedang padu padan kan jumlah tambang yang memang berizin dan layak kemudian menindak tegas apabila berada di luar ketentuan,” paparnya.
Masih Kata Hery, penyalahgunaan BBM dan penimbunan sejak ditemukan 2 kasus beberapa waktu lalu, disinyalit tidak lagi menemukan kasus baru, hal ini merupakan bentuk ketegasan serta upaya preventif yang dilakukan Polres mulai dari menjaga SPBU dan patroli yang masi
“Terhadap penyalahgunaan BBM Subsidi langkah preventif terus kami lakukan, bahkan hampir disetiap SPBU ada penjagaan dari anggota,” imbuhnya.
Lebih jauh mantan Kapolres Lombok Tengah itu, meminta masyarakat agar ikut serta menjaga kamtibmas, dan sesegera mungkin melapor jika ada aktivis yang mengganggu.
“Peran masyarakat juga kami harap dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
