Lombok Tengah, Barbareto.com – Proyek rehabilitasi SMPN 5 Janapria dikeluhkan oleh pihak sekolah lantaran pengerjaannya dianggap belum rampung dan tidak dilakukan secara totalitas.
Proyek yang menghabiskan anggaran Rp 900 juta lebih dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dikbud Lombok Tengah itu sampai saat ini belum di PHO (Provisional Hand Over).
PHO belum dilaksanakan dikarenakan masih meninggalkan beberapa pekerjaan atau belum diselesaikan oleh kontraktor.
Kontraktor dalam proyek tersebut belum memasang instalasi listrik dan beberapa perbaikan kecil lainnya. Sementara itu, Pihak sekolah dideaak untuk melinasi pembayaran.
“Tinggal beberapa yang belum dikerjaakan seperti instalasi listrik dan beberapa perbaikan kecil lainnya, sementara kita didesak oleh kontraktor untuk melunasi pembayaran, saya juga mau nuntut siapa? jadi serba salah,” ucap Kepala SMPN 5 Janapria, Muhammad Mansur kemarin.
Pada proyek DAK dengan sistem kontraktual ini sekolah tersebut mendapatkan bantuan rehabilitasi untuk ruang kepala sekolah, Ruang TU, Guru, ruang perpustakaan dan pembangunan ruang Laboratorium.
“Yang bermasalah ini yang rehab, dan yang membuatnya tidak bisa dituntaskan sesuai kontrak karena mulainya tidak serempak karena pengerjaanya di bagi-bagi” sambungnya.
Proyek tersebut disinyalir sama persis dengan kasus yang ada di SMPN 1 Praya, dimana pembayaran kontraktor untuk termin akhir belum dibayarkan. “Padahal ini tinggal finishing” singkatnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Wirman Hamzani dan anggota yang lain dalam waktu dekat akan turun melakukan monitoring ke SMPN 5 Janapria agar nanti apa yang menjadi temuan bisa dituntaskan dan gedung tersebut bisa digunakan.
“Insyaallah dalam waktu dekat kita akan turun ke SMPN 5 Janapria,” singkatnya.
