Jumat, Maret 29, 2024

Muhir: Lotim Masih Minim Literasi Budaya

BARBARETO.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Bidang Kebudayaan mengakui jika hingga saat ini Lotim masih minim akan Literasi tentang Budaya.

Hal itu senada disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, H. M. Juaini Taofik beberapa waktu lalu yang mengatakan Literasi Kebudayaan penting karena kehadirannya akan mampu bercerita kepada Publik dan wisatawan tentang “Budaya Lombok Timur”.

Menjawab harapan Pemda tersebut, Dinas Dikbud melalui Bidang Kebudayaan dalam waktu dekat akan membuat program Gerakan Literasi Kebudayaan.

Hal itu disampaikan Muhir, Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Dikbud ketika dikonfirmasi Barbareto.com belum lama ini.

“Untuk mewujudkan itu, langkah awal kita adalah melakukan gerakan Literasi kebudayaan dengan jargon GELIK,” ungkapnya.

Dia menambahkan strategi yang akan dilakukan adalah bekerjasama lintas sektor dengan membangun medianya terlebih dahulu.

Mengingat kurangnya anggaran yang masuk di Bidang ini, untuk sementara semua Gerakan Literasi Kebudayaan akan di pamerkan berbasis Media.

Dimana, kegiatannya akan dilakukan melalui siaran Radio yang di buat sendiri dengan nama “Radio Handayani”.

“Karena kekurangan anggaran, maka kita berbasis media, kami bikin sendiri,” tambahnya.

Selain juga Bidang Kebudayaan akan melakukan Digitalisasi Kebudayaan dan Dialog kebudayaan yang rencana akan di selenggarakan setiap bulan bekerjasama dengan Selaparang TV.

Harapannya dari program-program tersebut akan bisa terkumpul risalah tentang Kebudayaan dari semua aspek dan sudut pandang dengan melibatkan nara sumber dari semua tokoh pemerhati dan pelaku budaya yang ada di Lombok Timur.

Dinilainya dalam membangun Literasi Kebudayaan harus juga di dukung seperangkat pengetahuan akan Kebudayaan.

Jika hal itu tidak dimiliki maka itu ibarat mimpi karena akan sulit untuk di implementasi.

Dia juga menyayangkan beberapa pihak yang menurutnya hanya bisa berargumentasi tanpa tindakan nyata dalam memajukan daerah Lotim.

“Kelemahan kita adalah kita hanya gagah menarasikan koordinasi, kolaborasi dan sinergi dalam pidato-pidato kita, tapi tak pernah kita mampu mengimplementasikannya dalam kegiatan kita membantu Kepala Daerah memajukan Lombok Timur,” cetus mantan Camat Kecamatan Labuhan Haji ini.

Terakhir dikatakannya, pihaknya selalu membuka ruang bagi semua Bidang yang ada di Lingkup Dinas Dikbud agar mau bersinergi memajukan Literasi Kebudayaan melalui Mata Pelajaran Muatan Lokal misalnya di masing-masing Sekolah.

Mengingat menurutnya Konten mata pelajaran tersebut semestinya di olah dari Bidang Kebudayaan.

“Apakah bidang-bidang ini butuh dengan Literasi Kebudayaan?. Jika iya kami siap dengan konten konten Budaya,” tutupnya.

Baca berita lainnya di Google News

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments